Rosa Bourgeauiana

Description:

This is a set of two plates,

(Bourgeau Rose flower) and

(Bourgeau Rose fruit) from Mary Vaux

Walcott's North American Wildflowers

published by the Smithsonian Institute in 1925.

[Scroll down to see the Bourgeau Rose fruit print]

These beautiful prints are from one of the 500

first edition deluxe portfolios produced, all based

on Walcott's original watercolors from her many

trips across North America and the Canadian Rockies. The prints from this set are the larger folio size, measuring ~11x14" and are printed on heavyweight wove paper. Each set consisted of 5 volumes comprising 400 lithographed plates in total, and was originally sold for $500 — a considerable sum at that time, equivalent to nearly $6,000 today. An additional library edition with smaller plates was also produced, with a print run of approximately 2,500 copies.

Walcott's detailed botanical illustrations were widely praised for both their beauty and accuracy, and she was often called the "Audubon of botany." She managed to capture the fleeting spirit of many North American wildflowers in her work, including rare native orchids and unusual pitcher plants among others. Walcott's accomplishments are most notable during a time when few American women were so actively involved in scientific research. She braved rugged mountain climbs (including the 10,496 foot peak ascent of Mt. Stephen in British Columbia, Canada in 1900), freezing temperatures and long treks through the woods and fields of North America to produce a true work of art in the history of botanical illustration.

Please note that prices for the framing options listed below are for BOTH framed prints (in the same style).

Read More......
Kamis, 02 Juni 2011 Posted in | | 0 Comments »

Cara Mencegah Kecelakaan


Setelah mencermati sebab-sebab terjadinya kecelakaan di tempat kerja, maka dalam prakteknya, pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan dua aktivitas dasar yaitu:

Mengurangi kondisi kerja yang tidak aman.

Mengurangi kondisi kerja yang tidak aman menjadi lini depan perusahaan atau laboratorium dalam mencegah kecelakaan kerja. Penanggungjawab keselamatan kerja harus merancang tugas sedemikian rupa untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya fisik. Gunakan risk assesment atau checklist inspeksi alat untuk mengidentifikasi dan menghilankan bahaya-bahaya yang potensial.

Mengurangi tindakan karyawan yang tidak aman.

Tindakan-tindakan karyawan yang tidak aman (atau tidak sesuai prosedur kerja) dapat dikurangi dengan berbagai aktivitas/ cara, yaitu:

1) Seleksi dan penempatan

2) Propaganda, kampanye, atau mengenai keselamatan kerja

3) Pelatihan mengenai prosedur kerja dan keselamatan kerja sera dorongan positif (positive reinforcement)

4) Komitme dari manajer tingkat atas (top management).


Usaha-Usaha Pencegahan Terjadinya Kecelakaan Kerja

Di abad ke-21 ini semua bangsa tidak dapat lepas dari proses industrialisasi. Indikator keberhasilan dunia industri sangat bergantung pada kualitas tenaga kerja yang produktif, sehat dan berkualitas. Kita ambil contoh industri bidang konstruksi, yang merupakan kegiatan di lapangan, memiliki fenomena kompleks yang menyangkut perilaku dan manajemen keselamatan. Di dalam industri konstruksi terjadinya kecelakaan berat lima kali lipat dibandingkan industri berbasis manufaktur.

Pekerjaan dan pemeliharaan konstruksi mempunyai sifat bahaya secara alamiah. Oleh sebab itu masalah bahaya harus ditempatkan pada urutan pertama program keselamatan dan kesehatan. Di sebagian besar negara , keselamatan di tempat kerja masih memprihatinkan. Seperti di Indonesia, rata-rata pekerja usia produktif (15 – 45 tahun) meninggal akibat kecelakaan kerja. Kenyataanya standard keselamatan kerja di Indonesia paling buruk dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Kecelakaan kerja bersifat tidak menguntungkan, tidak dapat diramal, tidak dapat dihindari sehingga tidak dapat diantisipasi dan interaksinya tidak disengaja. Berdasarkan penyebabnya, terjadinya kecelakaan kerja dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu langsung dan tidak langsung.

Adapun sebab kecelakaan tidak langsung terdiri dari faktor lingkungan(zat kimia yang tidak aman, kondisi fisik dan mekanik) dan faktor manusia(lebih dari 80%).

Pada umumnya kecelakaan terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pelatihan, kurangnya pengawasan, kompleksitas dan keanekaragaman ukuran organisasi, yang kesemuanya mempengaruhi kinerja keselamatan dalam industri konstruksi.

Para pekerja akan tertekan dalam bekerja apabila waktu yang disediakan untuk merencanakan, melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan terbatas. Manusia dan beban kerja serta faktor-faktor dalam lingkungan kerja merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, yang disebut roda keseimbangan dinamis.

Untuk mencegah gangguan daya kerja, ada beberapa usaha yang dapat dilakukan agar para buruh tetap produktif dan mendapatkan jaminan perlindungan keselamatan kerja, yaitu:

1. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja (calon pekerja) untuk mengetahui apakah calon pekerja tersebut serasi dengan pekerjaan barunya, baik secara fisik maupun mental.

2. Pemeriksaan kesehatan berkala/ulangan, yaitu untuk mengevaluasi apakah faktor-faktor penyebab itu telah menimbulkan gangguan pada pekerja

3. Pendidikan tentang kesehatan dan keselamatan kerja diberikan kepada para buruh secara kontinu agar mereka tetap waspada dalam menjalankan pekerjaannya.

4. Pemberian informasi tentang peraturan-peraturan yang berlaku di tempat kerja sebelum mereka memulai tugasnya, tujuannya agar mereka mentaatinya.

5. Penggunaan pakaian pelindung

6. Isolasi terhadap operasi atau proses yang membahayakan, misalnya proses pencampuran bahan kimia berbahaya, dan pengoperasian mesin yang sangat bising.

7. Pengaturan ventilasi setempat/lokal, agar bahan-bahan/gas sisa dapat dihisap dan dialirkan keluar.

8. Substitusi bahan yang lebih berbahaya dengan bahan yang kurang berbahaya atau tidak berbahaya sama sekali.

9. Pengadaan ventilasi umum untuk mengalirkan udara ke dalam ruang kerja sesuai dengan kebutuhan.

Dapat disimpulkan bahwa pekerja sebagai sumberdaya dalam lingkungan kerja konstruksi harus dikelola dengan baik, sehingga dapat memacu produktivitas yang tinggi. Keinginan untuk mencapai produktivitas yang tinggi harus memperhatikan segi keselamatan kerja, seperti memastikan bahwa para pekerja dalam kondisi kerja aman.

Cara Mencegah Banjir Di Tempat Kerja

SAAT BANJIR

» Evakuasi keluarga ketempat yang lebih tinggi

» Matikan peralatan listrik/sumber listrik

» Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang aman

» Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum

» Terlibat dalam pendistribusian bantuan

» Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan

» Menggunakan air bersih dengan efisien

Sesudah Banjir

» Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah

» Melakukan pembrantasan sarang nyamuk ( PSN )

» Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali

» Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL)

Menghadapi banjir:

» Pada saat banjir kita harus segera mungkin mengamankan barang-barang berharga ke tempat

yang lebih tinggi.

» Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di

wilayah yang terkena banjir.

» Mencoba mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan masih memungkinkan

untuk di seberangi.

» Hindari berjalan didekat sluran air untuk menghindari terseret arus banjir.

» Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti

Kantor kepala desa, Lurah maupun Camat.


Menghadapi banjir:

» Jangan panik

» Utamakan keselamatan diri kita dan keluarga, terutama anak-anak yang masih kecil dan balita.

» Amankan surat-surat berharga dan file yang penting, seperti surat tanah, ijazah, kartu keluarga, dll.

» Cabut dan pindahkan semua barang elektronik, turunkan sekring listrik agar tidak terjadi konsleting listrik dan kesetrum.

» Kita bisa membuat tanggul penahan air sementara di depan pintu rumah kita dari semen, agar air yang masuk kedalam tidak terlalu banyak.

» Kalau kita ada dijalan dan terhadang banjir, lebih baik tidak memaksakan diri untuk menerobos jika dirasakan berbahaya. Motor atau mobil kita bisa terendam air, kalau sampai turun mesinkan lumayan bikin repot. Lebih baik ambil rute lain.

Read More......
Posted in | | 0 Comments »

Assalamualaikum Wr.Wb

Kula aturaken matur suwun dhateng Bapak-bapak kaliyan ibu-ibu semana ugi kagem saderek-saderek sedanten ingkang sudi nyisih aken wendalipun ngrawuhi pidato menika.
Sadherek-sadherek sedaten . . .
Puji Syukur kula haturaken saking Gusti Allah ingkang maha pengasih lan penyayang. Minurut pengamatan kalian kulo raosaken akhir-akhir menika kathah sanget warga ingkang kirang menghargai nasionalisme negara inggih punika negeri “tercinta” Indonesia. Bab menika sanget ngrisauaken yen diterus-terusaken danget dados masalah ingkang serius.
Sadherek-sadherek, kawula mudha sedanten .,
Wonten jaman sakniki kathah “Pengikisan” kebangsaan nasioalisme! Menika disebabaken kathah kuwula mudha ingkang ngelalekaken jati diri pun dados warga Indonesia sebabipun poro kawula mudha luwih condhong marang pergaulan utawi budoyo-budoyo barat ingkang ndugi saking media cetak, elektronik, ingkang rupo: acara televisi, majalah, surat kabar, utawi kathah warga luwih seneng mundhut produk-produk luar negeri disebabaken regoipun luwih mirah lan kualitasipun luwih sae.
Sedherek-sedherek sebangsa lan setanah air . Masalah-masalah menika saget diicalaken lan saget mbangsulaken raos cinta tanah air negeri “tercinta” Indonesia, menghormati jasanipun para Pahlawan lan para Pejuang, tindhak dhateng Museum-museum Nasional utawi monumen-monumen pejuang
Kula raos menika ingkang saget kula sampekaken . mugi-mugi saget ndhatengaken perubahan lan saget mbangsulaken utawi nguataken rasa Nasionalisme kita sedanten.
Matur suwun kula sampekaken .

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Read More......
Posted in | | 0 Comments »